
TUGAS
REVIEW KELOMPOK
PSIKOLOGI NDUSTRI
"Jurnal
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan Ergonomi"
OLEH
KELAS
TPG-C 2014
LILIS
RATNASARI : Q1A1 15 270
KIKI
FATMALA : Q1A1 15 259
IIN
TRISNI INDRIANI : Q1A1 15 269
DZOHIRA
PURNAMA A.L : Q1A1 15 279
FACHRIN
IMRAN : Q1A1 15 381
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
REVIEW JURNAL
JURNAL K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Judul :
Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Jurnal : Jurnal Ilmu Manajemen
vol dan hal : Volume 2 Nomor
tahun : 2014
penulis : Kokok Sunariyanto
reviewer : Lilis ratnasari
tanggal : 05 Juni 2017
Abstrak
Competition getting competitive industry requires that companies
to optimize all their own resources. The production process can
be run either as is controlled by labor. Other than that the company
also uses high technology equipment to support the production
process. Usage high technology equipment can cause health and
safety risks for workers anytime and anywhere, so it needs particular
concern from the various parties relating to such employers, labor, and
management. This research aims to determine how much influence
the safety and health and work stress on employee performance
at PT.Varia Usaha Beton,Plant BSP Waru.This type of research is
quantitative.The sampling technique used is nonprobability
sample with a sample of 47 respondents. The analytical
tool used in this study was a multiple linear regression with the help of
software SPSS18.0 for windows.The results of this study concluded
that simultaneously the Occupational Health and Safety and stress
of work and a significant positive effect on employee performance.Occupational
safety and health partially influence on employee performance.
Partially work stress does not affect the employee's
performance.Variable occupational safety and health is the
dominant variable.
"abstrak yang disajikan penulis
hanya mnggunakan bahasa inggris (bahasa internasional) secara keseluruhan
abstrak yang dibahas dalam jurnal ini
langsung menuju topik bahasan yang
dibahas dalam jurnal ini menurut saya pembaca menjadi mudah memahaminya jurnal
ini".
A. Pendahuluan
Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, dalam hal ini perusahaan dituntut
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Tenaga kerja merupakan sumber daya yang memegang
peranan penting dalam proses produksi. Selain tenaga kerja, perusahaan
juga menggunakan peralatan berteknologi tinggi untuk menunjang proses produksi.
Penggunaan peralatan berteknologi tinggi dapat menyebabkan
timbulnya resiko keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerja kapan dan
dimana saja.
"Paragraf
pertama menegaskan persaingan industri yang semakin kompetetif menuntut
perusahaan untuk mengoptimal seluruh sumber daya yang milikinya, dalam hal ini
perusahaan dituntut menghasilkan produk berkualitas tinggi."
Paragraf
dua menjelaskan Salah satu bentuk perhatian perusahaan
bagi karyawan untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja adalah dengan cara memaksimalkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam perusahaan. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja
maupun pengusaha
sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja
dengan cara
mengenali hal
Paragraf selanjutnya menenkankan Kecelakaan kerja yang terjadi pada karyawan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini dapat berpengaruh
terhadap kondisi
mental karyawan dalam melaksanakan tugasnya sehingga
bisa menimbulkan stres kerja bagi karyawan. Siagian (2007:300) mengungkapkan
bahwa bahaya stres diakibatkan karena suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan ketegangan
dan dapat berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik yang dapat
melemahkan mental karyawan. Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama
keterkaitannya dengan kinerja karyawan. Dalam jangka pendek, stres kerja yang dihadapi oleh karyawan tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan dapat membuat karyawan
menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi sehingga menyebabkan kinerja karyawan menurun.
Dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu
lagi bekerja di
perusahaan (Gaffar 2012).
paragaraf
terakhir menujukkan tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja serta stres kerja terhadap kinerja karyawan.
B. Pembahasan
Pada
penelitian ini pembahasan mengenai Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Menghasilkan Berdasarkan hasil uji F (simultan)
dapat diketahui bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan stres kerja
(X) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) plant
BSP Waru PT.Varia Usaha Beton. Hal ini terlihat pada nilai F hitung sebesar 49,127 dengan
sig. 0,000 <
0,05. Dilihat dari nilai R 2 dari hasil pengolahan yang dilakukan, didapatkan nilai sebesar
0.691. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh antara keselamatan dan
kesehatan kerja (X) serta stres kerja (X ) terhadap kinerja karyawan (Y) Plant BSP Waru PT.Varia Usaha
Beton sebesar
69,1 %, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 30,9%.
Hal ini dikarenakan dengan target dari perusahaan yang tinggi dan juga pekerjaan yang
dilakukan karyawan Plant BSP Waru PT. Varia Usaha beton dapat
menimbulkan
resiko kecelakaan kerja, perusahaan memberikan sebuah timbal
balik atas kinerja karyawannya yakni berupa jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja serta pemberian kompensasi berupa tunjangan lebih
maupun bonus.
Kondisi seperti ini membuat karyawan Plant BSP Waru merasa dihargai oleh perusahaan sehingga karyawan akan terus meningkatkan kinerja
mereka. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik ditambah dengan sikap individu masing-masing karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik, maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan plant BSP Waru PT.Varia Usaha
Beton. dapat
disimpulkan bahwa secara simultan keselamatan dan kesehatan kerja serta stres kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Untuk melihat pengaruh yang dominan terhadap variabel kinerja karyawan dapat dilihat dari
nilai Beta.Keselamatan
dan kesehatan kerja (0,881) lebih besar dari stres kerja (-0,088) sehingga
dapat disimpulkan
bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan perhitungan analisis statistik, dapat diketahui bahwa variabel keselamatan
dan kesehatan
kerja (X) mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja karyawan
(Y) pada plant BSP
Waru PT. Varia Usaha Beton. Hal ini terlihat pada koefesien regresi
variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) yang mempunyai tanda positif sebesar 8,380dan hasil uji signifikansi t sebesar 0,000 yang
menunjukkan bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerjakaryawan (Y) pada
plant BSP Waru PT. Varia Usaha Beton.
Program K3 yang diberikan perusahaan terhadap karyawan Plant BSP Waru PT.Varia Usaha
Beton sangat
membantu untuk meningkatkan kinerja karyawan karena dengan hampir seluruh kegiatannya yang berada dilapangan dan dapat menimbulkan sebuah resiko
musibah ataupun kecelakaan kerja kapan dan dimana saja, program ini dinilai oleh karyawan dapat memberikan rasa aman
dalam melaksankan
tanggung jawabnya.
Salah satu program K3 yang membuat karyawan merasa nyaman dan aman ialah pengecekan kondisi driver saat akan memulai pekerjaan serta pengecekan mesin baik
mesinmesin produksi mupun mesin truck mixer. Program ini dinilai karyawan sangat efisien dan efektif
serta dapat memunculkan rasa aman dalam diri karyawan saat melaksanakan tanggung
jawabnya. Program K3
selanjutnya ialah pembiayaan penuh terhadap karyawan yang mengalami kecelakaan kerja saat karyawan sedang menjalankan tugasnya baik saat berada didalam maupun
diluar area
perusahaan. Yang dimaksud diluar area petusahaan adalah ketika driver sedang mengirimkan
beton siap pakai
kepada konsumen dan ditengah jalan mengalami sebuah musibah maka seluruh pembiayaan yang diakibatkan musibah ini akan ditanggung oleh
perusahaan.Hal ini membuat karyawan lebih fokus terhadap kinerjanya. Hasil penelitian diatas sesuai dengan
hasil penelitian
dari Rahman (2013) yang mengemukakan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara keselamatan dan
kesehatan kerja serta kinerja karyawan.
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis statistik dapat diketahui bahwa variabel stres kerja (X) secara parsial tidak memliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) plant BSP Waru PT.Varia Usaha
Beton, hal ini
terlihat dari nilai signifikasi variabel stres kerja (X) sebesar 0,407 (>0,05). Namun
berdasarkan pada kondisi di lapangan dan wawancara, peneliti menemukan fakta bahwa beberapa karyawan masih mengalami stres kerja yang diakibatkan oleh target
perusahaan yang dinilai oleh karyawan regu penjualan Plant BSP Waru PT. Varia Usaha Beton terlalu tinggi.
Akan tetapi
hanya terdapat 3 karyawan dari regu penjualan yang menyatakan bahwa target dari perusahaan sangat membebani mereka hal ini ditunjukkan dengannilai paling tinggi untuk
pernyataan“Dalam pekerjaan saya, saya merasaberat mencapai target danmenjalankan
tuntutan kerja yang ada” sebanyak 3 orang,
sedangkankaryawan yang lain memang mengalami stres kerja akibat targetdari
perusahaan yang terlalu tinggiakan tetapi mereka merasa bahwa hal itu
sudah biasa dan tidak mempengaruhi kinerja mereka karena pihak perusahaan akanmemberikan
reward kepada setiapkaryawan yang kinerjanya dianggpbagus dan dapat memenuhi
targetdari perusahaan yakni berupapemberian bonus diluar gaji pokok dan
tunjangan yang diterimakaryawan.
Mayoritas karyawan Plant BSP Waru PT.Varia Usaha Beton divisi yang lain bekerja sesuai dengan pesanan konsumen yang sudah didapatkan oleh regu penjualan. Meskipun tidak secara langsung, karyawan yang
bukan dari regu penjualan juga terkena dampak dari target dari perusahaan
karena apabila
pesanan konsumen sangat banyak dan jika ada pekerjaan proyek dari konsumen dikerjakan malam hari karyawan harus siap untuk memenuhi semua pesanan. Terutama apabila terdapat pesanan proyek malam hari, karyawan
harus siap untuk
melakukan lembur kerja dan tentunya hal ini akan menambah beban kerja bagi karyawan.
Terdapat beberapa
karyawan merasa terbebani dengan kondisi seperti, namun mayoritas responden sebanyak 29
karyawan menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan “Saya
merasa terbebani dengan beban pekerjaan yang
diberikan perusahaan”, hal ini dikarenakan
karyawan merasa kondisi tersebut sudah menjadi sebuah tanggung jawab
yang harus dilaksanakan selain itu perusahaan juga memberikan kompensasi.
C. Kesimpulan
kesimpulan
yang ditulis pada penelitian ini yaitu Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada plant BSP Waru PT.Varia
Usaha Beton memiliki pengaruh yang signifikan positif. Program K3 yang diberikan perusahaan
terhadap karyawan Plant BSP Waru PT.Varia Usaha Beton sangat membantu untuk meningkatkan kinerja karyawan Stres kerja
terhadap kinerjakaryawan pada plant BSP WaruPT.Varia Usaha Beton tidak berpengaruh. Karyawan Plant
BSPWaru PT.Varia Usaha Beton memang mengalami stres kerja karena kondisi pekerjaan yang ada akan tetapi hal itu tidak mempengaruhi
kinerja merekakarena perusahaan memberikanreward berupa kompensasi maupunbonus
kepada setiap karyawan yang menunjukan kinerja bagus.
Kelebihan
penelitian ini
1). Uraian sangat panjang dan jelas sehingga
pembaca dapat paham dengan maksud dari penelitian ini
2). pengumpulan data jelas dan banyak
penelitian-penelitian sebelumnya yang dimasukkan kedalamnya
Kelemahan Penelitian Ini
1).
tidak
adanya tabel hasil penelitian, hanya memaparkan hasil penelitiannya.
Judul :
Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Kesehatan
Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan
Jurnal : Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Vol Dan Hal : Vol.
13, No. 2
Tahun : 2014
Penulis : Muhammad Busyairi, La Ode Ahmad Safar Tosungku Dan Ayu Oktavian
Reviewer : Lilis Ratnasari
Tanggal : 05 Juni 2017
Abstract:
Human Resources (HR) is the most important asset in a company.
Employees can be a good potential if managed properly and correctly, but
employees can also be a burden if the company can not manage it properly. As
the increase in the industry, particularly coal mining industry in East Kalimantan
is always the problem that arises is the possibility of the occurrence of
occupational accidents, occupational diseases, and environmental pollution.
The occurrence of occupational accidents, occupational diseases, and environmental pollution
due to poor human resource management can reduce employee productivity and
company. Research objectives to be achieved is describing the safety and
health of employees produkitivitas particularly in the production
of PT. XYZ, Loa Kulu aquatic mammal, and to know the significant influence
of each variable. Survey respondents were employees in the production of PT. XYZ, Loa Kulu aquatic mammal with a high
of 165 employees. By using the Slovin
formula can be determined that a sample of respondents is as many as 99
employees.Based on the description of each item answer the answer of respondents
indicated that employees responded positively to the questions given.
Multiple regression analysis showed that there were significant effects of occupational
safety and health of employee productivity, it can be seen from the significance
of each variable is significant <0.05. Significance X1 to Y by 0.000, and the
significance of X2 to Y by 0.017. Can be inferred by looking at the results of
studies showing that the implementation of occupational safety and health on
the productivity of employees of PT. XZY
Loa Kulu Kukar, generally not very good, is expected to be further enhanced supervision.
"abstrak yang
disajikan penulis hanya mnggunakan bahasa inggris (bahasa internasional) secara
keseluruhan abstrak yang dibahas dalam jurnal
ini langsung menuju topik bahasan
yang dibahas dalam jurnal ini menurut saya pembaca menjadi mudah
memahaminya jurnal ini".
A. Pendahuluan
Paragraf
pertama menegaskan "Sumber Daya Manusia (SDM)
bagi perusahaan sangat diperlukan untuk menjalankan
aktivitas organisasinya sebagai pelaksana penting dalam mengelola produksi agar tercapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
memang merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang erat kaitannya
dengan hasil produksi.
Pada dasarnya K3 adalah upaya mencegah/ menghindari/ mengurangi kecelakaan tambang dengan
cara menghentikan/ meniadakan/ menghilangkan resiko (unsur bahaya) guna mencapai
target kerja/ produksi
".
Paragraf kedua
menjelaskan "umumnya kecelakaan kerja
disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari
manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan,
kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan dari faktor lingkungan yaitu
keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau
mesinmesin. Dilihat dari data bulanan pt. Xyz yaitu di bulan oktober 2010 juli 2011
dimana tingkat kecelakan meningkat pada bulan januari sebanyak 14 kasus
kecelakaan dan pada bulan juli terjadi 23 kasus kecelakaan yang mengakibatkan tujuan
dari tercapainya target produksi perbulan tidak tercapai dan mengakibatkan
kerusakan lingkungan".
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat
dari penderitaan,
kerusakan atau kerugian di tempat kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara
(2000:161). Sedangkan menurut Suma’mur (1993:1) keselamatan kerja
adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan serta caracara melakukan pekerjaan.
Menurut Leon C. Megginson, (dalam Mangkunegara, 1993:83) istilah keselamatan
mencakup istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan.
B.
Pembahasan
Pengaruh
Keselamatan Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
paragraf
ini menegaskan bahwa Perusahaan harus mengerti bahwa keselamatan kerja yang baik adalah
dengan memberikan
karyawan alat pelindung diri, memperhatikan kondisi alat kerja, melakukan
perawatan alat, menyediakan bahan baku yang baik, memberikan penerangan/
pencahayaan yang baik di lokasi kerja, serta kebersihan dan ketertiban yang
terjaga. Jika perusahaan dapat memenuhi halhal tersebut maka karyawan akan bekerja
dengan lebih nyaman tanpa ada rasa khawatir akan terjadi kecelakaan kerja, sehingga
karyawan lebih produktif lagi dalam bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja di PT. XYZ harus
diperbaiki lagi dengan sistem prekrutan karyawan yang lebih baik, guna menjaga
keselamatan karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden
terhadap keselamatan kerja (X) yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan ratarata mean
skor variabel sebesar 3,76 yang menunjukkan bahwa keselamatan kerja cukup baik.
Pengaruh Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
paragraf
ini menjelaskan bahwa Kesehatan kerja yang baik adalah dengan mengadakan pemeriksaan
jasmani pra
penempatan kepada semua karyawan, pemeriksaan jasmani secara berkala kepada semua
karyawan, menyiapkan fasilitas klinik dan peralatan, menyiapkan tenaga dokter dan
spesialis, kerjasama dengan psikiater. Jika semua halhal tersebut dipenuhi oleh perusahaan,
maka karyawan akan bekerja dengan tenang tanpa ada rasa takut akan
terjadinya kecelakaan atau terganggunya kesehatan mereka akibat
pekerjaan,sehingga hal ini dapat memacu semangat produktivitas karyawan dalam
mengerjakan tugastugasnya. Hasil
penelitian ini sejalan dengan apa yang tertulis dalam buku panduan dari Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur. Bahwa pemeriksaan kesehatan
karyawan perlu dilakukan khususnya pekerja baru, hal ini perlu dilakukan guna
mengetahui kondisi awal menyeluruh dari karyawan baru tersebut, dan untuk pekerja
lama hal ini perlu dilakukan guna memantau kesehatan/ penyakit yang mungkin
timbul oleh karena akibat dari pekerjaan yang dilakukan. Pemeriksaan kesehatan
secara berkala dilakukan minimal setiap 6 bulan sekali bagi karyawan tambang
bawah tanah dan minimal 1 tahun sekali bagi karyawan tambang di permukaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja yang ada pada PT. XYZ
mendapat perhatian yang baik dengan langkahlangkah yang ditempuh
demi menjaga kesehatan karyawan,
hal ini dapat dibuktikan dengan tanggapan responden terhadap kesehatan kerja (X 2 )
yang terdiri dari 15 item dengan ratarata mean skor sebesar 4,05 menunjukkan bahwa kesehatan kerja di PT.
XYZ baik. Namun perusahaan belum mengadakan pemeriksaan jasmani secara berkala maupun pra
penempatan tugas kepada karyawan. Semoga hal ini mendapat perhatian yang
serius dari perusahaan menyangkut kesehatan karyawan yang dinilai sangat
penting sebagai salah satu variabel yang berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas.
C. Kesimpulan
penelitian ini menyimpulkan bahwa Variabel
keselamatan dan kesehatan kerja secara signifikan berpengaruh secara
bersamasama terhadap variabel produktivitas. Dibuktikan dengan hasil perhitungan
SPSS 19 yang menyatakan nilai F 47,085 (signifikansi F = 0,000) lebih besar
dari F tabel 123 hitung 3,09 atau Sig.F < 5 % (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak yang berarti
program keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X) secara bersamasama berpengaruh
atau memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan (Y).
Kelebihan
penelitian ini
1). Uraian sangat jelas sehingga tentang pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
2). data-data yang disajikan jelas seperti pada analisis
regresi bergandanya
Kelemahan Penelitian Ini
1). tidak hasil penelitian sebelumnya
tentang pengaruh keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap produktivitas yang meemperkuat
teori pada penelitian ini .